Resapi resapi

Tubuh saling bersandar, ke arah mata angin berbeda. Kau menunggu datangnya malam saat kumenanti fajar.

Sudah coba berbagai cara agar kita tetap bersama. Yang tersisa dari kisah ini

Hanya kau takut kuhilang

—Tulus. Pamit

Entah. 🕣

Kita.
Emang dari sono nya udh beda
Mau disamain kayak gimana emang ga bisa
Satu pihak saja apalagi
Entah
Entah seperti apa sosok 'kamu' sebenarnya

Berkali kali mencoba menembus tuk menemukan seperti apa kamu sebenarnya
Tapi apadayaku
Pemilik tak memperbolehkan dirinya di tembus.

Entah
Entah bagaimana cinta bertahan
Seperti mencintai sesuatu yg ada didalam kotak misteri
Entah sampai kapan terpecah
Entah sampai kapan menyerah
Entahlah
Entah bagaimana harus ku jelaskan maksut dan inginku
Entah darimana akan ku ceritakan bila kau tanya
Entah seperti apa aku harus merangkai kata tuk jelaskan maksut ini

Jenuh.
Semua orang hanya bisa menyebutnya jenuh tanpa mengidentifikasi rasa
Jenuh
Aku tak mau dibilang jenuh
Karna yg ku rasa dan alami ini tak cocok dg sebutan jenuh.
Bosan.
Entah apa ini
Lelah.
YA. Sungguh satu kata ini merepresentasikan semuanya
Lelah
Lelah akan beribu-ribu maaf yang terasa 'kosong'
Entah seberapa sering berkata 'Gapapa, jangan lagi, ya'
Entah lah
Tak akan ada artinya kata kata dariku
Semua yg ku ucap selalu ber-expired bagimu
Hanya berlangsung selama satu dua hari paling lama
Lusa akan ada maaf atas hal yang sama dengan yang sebelumnya




Aku memang bukan berasal dari sahabatmu
Aku memang bukan inner-circle mu
Aku hanya orang asing
Orang asing yang terjebak dalam situasi ini

Tapi...
Semua tak akan selamanya sama.
Bahkan jiwa yang melekat pada raga pun akan meninggalkan satu sama lain.
Semoga sebelum yang lain menghibur salah satu diantara kita aku bisa mengungkapkan semua ini
Sungguh aku ingin menjabarkan semuanya sebelum semua ini TINGGAL CERITA.



Tuhan, aku pasrah.
:)

Yang patah tumbuh.
Yang hilang berganti.
Yang hancur lebur akan terobati.
Yang sia-sia akan jadi makna.
Yang terus berulang suatu saat henti. Yang pernah jatuh ‘kan berdiri lagi.
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti

"Di mana ada musim yang menunggu?"

— Banda Neira.

What we called we are

Kamu ya kamu,
Aku ya aku,

Semenjaknya, kamu + aku menjadi kita,
Ah bukan...
Entah bagaimana seharusnya,
Namun kenyataanya tetap akan sama, kan?

Kamu ya kamu, begitu pula denganku.

Live your own life, as I live mine :)
Since there, nothing change between us.
So simple, isn't it?

04. Month of 5th

Masih ngga ada mati nya pikiran mempercayai manusia-Ku ini meskipun paham betul bahwa percaya bahkan berharap kepada selain Tuhan tak akan pernah berujung indah, kali ini kesalahan kubuat lagi yg kesekian kali nya menzolimi diri sendiri, sedih, lukai hati sendiri. Berpikirlah positive, namun jangan sertakan harapan. Jika ingin kecewa lakukan saja sebaliknya.
Sungguh..

Kata kata 'tak apa' adalah yg paling bagus untuk situasi seperti ini, karna bahkan dengan kau jelaskan orang lain tak kan begitu mengerti, cukup pasang muka sebagai pendengar yg baik untuk membuatmu merasa lega.
It's okay.
Hopefully it'll be really okay :)
May Allah bless us everyday especially at this awaited date in the month